DAKWAH KITA, JALAN YANG KURINDUKAN


Siapa sangka kita akan dipertemukan disini, ditempat ini. Wadah yang mengukir banyak kenangan, mengajari kita apa arti dari kata berjuang, melimpahkan seluruh potensi untuk kontribusi besar, membangun hal-hal kecil agar bermanfaat lebih luas, merangkai kata demi kata yang tertuang dalam kerja jamaah, maka aku hanya ingin mengatakan ‘hadzihi sabiilih’, inilah jalanku.

Dakwah adalah sesuatu yang sangat esensial dalam kehidupan umat manusia. Karena dakwah merupakan sebuah upaya perubahan manusia, baik berubah maupun mengubah, baik secara individu maupun kolektif, dari sesuatu yang tidak baik (atau kurang baik) kepada sesuatu yang lebih baik. Dakwah dalam islam dilaksanakan pada setiap zaman, dikerjakan disetiap tempat, dilaksanakan dalam kondisi apapun, pada setiap waktu dan oleh setiap generasi. Dari zaman para Rasul sampai kita hari ini, “Akan selalu ada dari umat ini, segolongan umat yang senantiasa menegakkan urusan (dakwah islam) ini. Orang-orang yang mendustakan mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada mereka. Demkian pula halnya dengan orang-orang yang memusuhi mereka. Demikianlah keadaannya sampai datangnya urusan Allah dan mereka meraih kemenangan atas manusia.” (HR. Bukhari Muslim).
            Dakwah islam dilaksanakan disemua tempat, tidak terkecuali di kampus sekalipun. Dakwah kampus (DK) merupakan salah satu dari skrup kecil wilayah perjuangan dakwah. Dakwah kampus dijalankan dari kampus, oleh civitas academica (Kalangan kampus), demi manfaat untuk kampus sampai masyarakat global. Dakwah kampus (DK) dilaksanakan untuk sebesar-besarnya perjuangan menegakkan kemenangan Alah SWT. Dakwah kampus (DK) adalah implementasi dakwah ilallah dalam lingkup perguruan tinggi. Dimaksudkan untuk menyeru civitas academica ke jalan islam dalam memanfatkan berbagai sarana formal/informal yang ada di dalam kampus. Dakwah Kampus (DK) bergerak dilingkungan masyarakat ilmiah yang mengedepankan intelektualitas dan profesionalitas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa aktifitas dakwah kampus merupakan tiang dari dakwah secara keseluruhan, puncak aktivitasnya, serta medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya terhadap masyarakat.
            Tujuan dakwah kampus (DK) adalah membentuk civitas academica yang bercirikan intelektualitas dan profesionalitas, memiliki komitmen yang kokoh terhadap islam, dan mengoptimalkan peran kampus dalam upaya mencapai kebangkitan islam. Sedangkan sasarannya adalah terbentuknya barisan pendukung dan penggerak dakwah kampus yang terlatih untuk menjalankan kegiatan dakwah di kampus yang regenerative (berkesinambungan); meningkatkan islah (Perbaikan) dan terkikisnya kebiasaan, kegiatan, dan pemikiran yang tidak islami di lingkungan kampus; turut serta memberi solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat; timbulnya kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan dikalangan ADK, dan civitas academica; lahirnya sarjana yang berkomitmen terhadap islam dan mengisi berbagai bidang kemasyarakatan; diterimanya islam sebagai ideology yang Syamil wa mutakamil, tinggi, dan tidak ada ideology lain yang lebih tinggi darinya; dan terdapat kesinambungan dan hubungan timbal balik yang sinergis antara kegiatan dakwah yang bersifat umum dan kegiatan kaderisasi jundi dakwah.
            Memahami esensi dan orientasi dakwah kampus adalah cara kita menatap masa depan. Jika kita menjadi orang-orang yang siap berkomitmen dalam dakwah, maka kita harus selalu siaga dan berani untuk mengorbankan segalanya untuk dakwah. Dakwah kampus adalah miniatur kehidupan kita saat menghadapi masyarakat luas. Semua harus berlandaskan ukhuwah dan berasaskan cinta. Ukhuwah dan kecintaan inilah yang memupuk subur pergerakan dakwah kita. Bayangkan betapa besar ukhuwah yang dibangun oleh Rasulullah SAW bersama para sahabatnya, bahkan suara terompah bilal yang telah mendahului di Syurga diketahui oleh Rasulullah SAW ketika peristiwa mi’raj. Begitu dalamnya pemaknaan ukhuwah dikalangan mereka. Karena ukhuwah, Rasulullah tau bagaimana cara menyambut tamu antara abu bakar dan umar bin khathab. Sikap apa yang harus ditonjolkan dalam menghadapi dua sosok karakter dari kalangan sahabat tersebut. Maka inilah Kita, inilah dakwah dan inilah jalan yang kita pilih. Berjuang didalamnya adalah sebuah kenikmatan dan keberkahan terbesar yang kita pilih untuk menguatkan kontribusi kita dalam mengembalikan eksistensi Islam di muka bumi ini.
            Sebenarnya kehadiran kita dalam dakwah kampus adalah untuk menjadi Da’i dan murabbi kampus. Redupnya cahaya dakwah dan tarbiyah alamat ketiadaan kita dalam DK. Redupnya cahaya dakwah dan tarbiah ini berakibat besar bagi dakwah kampus hari ini. Dua hal yang menjadi landasan utama dakwah kampus, menjadi karakteristik mendasar bagi pergerakan, ketika tiada akan menyebabkan kita kehilangan jati diri, dengan mudah dihabisi, bahkan kehilangan label ADK secara esensi. Hal ini berbahaya, lebih-lebih apabila terjadi pada elite pengambil kebijakan. Dimana mereka bertugas merumuskan, mengontrol bahkan mengeksekusi berbagai rumusan strategi DK. Bagaimana jadinya apabila orang-orang ini lemah aspek tarbawi dan/atau Da’awinya. Sudah barang tentu kita akan menemukan rumusan-rumusan strategis yang kehilangan ruh; atau control yang kurang baik, tidak efektif, dan tidak sehat; atau eksekusi yang tidak mengena.
            Apa yang terjadi ketika engkau mengatakan ‘Inilah jalan kita, inilah dakwah kita, aku akan berkomitmen bersamanya’. Sebuah konsekuensi besar yang harus dihadapi oleh para aktivis dakwah. Mewakafkan dirinya dan memberikan seluruh potensi yang ada adalah cara menguatkan komitmen kita dalam dakwah. Jangan pernah merasa dakwah ini membutuhkanmu, tetapi lihatlah dirimu tanpa dakwah ini. Engkau tak akan menjadi apa-apa, akan menjadi buih yang akan terombang ambing oleh desahan ombak dilautan. Karena tanpa kita pun, Allah akan menghadirkan agent-agent terbaiknya untuk meneruskan dakwah ini. Tugas kita adalah berjuang, berpikir dan bertindak cepat. Allah tak pernah menilai hasil akhir kerja kerasmu, tetapi seberapa besar usaha yang kau lakukan untuk dakwah ini. Engkau tidak dituntut untuk sampai pada garis finish puncak kemenangan. Tetapi dengan bertahan dan terus berkontribusi sampai Allah memanggil kita kembali dalam keadaan komitmen itu masih melekat, maka itulah kemenangan bagi diri kita.
Bertemu, bersatu dan berjuang dalam lingkaran ini adalah sebuah keniscayaan. Tidak semua orang mampu berkomitmen dalam dakwah dan tidak semua orang mau menjalankan amanah. Dakwah adalah tanggung jawab kita. Jamaah adalah tempat kita berproses, tempat kita menempa menjadi insan yang lebih baik, lebih berkompeten, agar setiap langkah yang kita tempuh adalah cara kita dalam berkontribusi untuk ummat. Menjadi bagian dari perjuangan ini adalah cara Allah menyelamatkan kita, menjadikan kita orang-orang terpilih yang terhindar dari keburukan fitnah dunia. Namun hal bukan ini sebuah kebanggaan yang harus dibesar-besarkan. Orang lain tak perlu tau berapa besar perjuanganmu dalam dakwah ini, tetapi mereka hanya perlu tau bahwa engkau adalah bagian orang-orang yang berkomitmen didalamnya dengan segala tantangan yang dihadapinya. Maka kuhanya ingin mengatakan bahwa inilah ‘dakwah kita’. Inilah jalan yang akan selalu kurindukan.
“Bertemu karena Cinta, Bersatu dalam Lingkaran Dakwah dan Ukhuwah”.
Ukhuwah kita, ukhuwah selamanya (A. Muh. S.M)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REAKSI SUBTITUSI NUKLEOFILIK, SUBTITUSI ELEKTROFILIK DAN REAKSI ELIMINASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (DESTILASI)